Selasa, 18 Januari 2011

“Gayus-Voldemort” Vs “STAN-Hogwarts”



Malam itu saya sedang membaca-baca ulang e-book Harry Potter.. Tiba-tiba saya teringat akan status facebook teman saya baru-baru ini.. Teman saya itu bilang bahwa setiap manusia memiliki sisi gelap dan sisi terangnya masing-masing.. Termasuk saya dan anda.. Yang terpenting adalah di bagian mana kita memilih untuk bertahan: kegelapan atau terang..

To think of it, saya tertarik menganalisis tokoh antagonis dalam kisah Harry Potter tersebut.. Ya, namanya Lord Voldemort.. Ia adalah musuh utama dalam kisah itu.. Ia bengis, sadis, kejam, dan sejenisnya lah.. lalu, saya mencoba sekali mengaitkan tokoh Voldemort ini ke dalam realita kita saat ini.. Dan yang terlintas di benak saya untuk pertama kalinya adalah nama Gayus Tambunan, tersangka korupsi ‘terkenal’ tahun ini..

Setidaknya menurut pemikiran singkat saya, terdapat beberapa persamaan diantara kedua tokoh tersebut.. Berikut sedikit ulasannnya..

1. Berangkat dari serba ketidakadaan..
Seperti kita ketahui bersama, Gayus Tambunan dulunya bukanlah berasal kalangan jet-set.. Ia berasal dari keluarga sederhana, bahkan bisa dibilang pas-pasan.. Berdasarkan pemberitaan yang ada, Gayus dulunya dikatakan tinggal bersama keluarganya (kedua orangtua dan ketiga saudaranya) di sebuah rumah berukuran tidak lebih luas dari lapangan bulutangkis.. Pokoknya sederhana sekali.. Sederhananya sih, dulunya Gayus bisa dikatakan tidak punya apa-apa.. Berangkat dari serba ketidakadaan inilah, mungkin (lagi-lagi menurut saya) Gayus ‘menghalalkan’ segala cara untuk memperkaya dirinya.. Banyak sekali contoh kasus seperti ini toh??

Nah, Voldemort juga berangkat dari serba ketidakadaan yang mirip.. Dikisahkan dalam novel tersebut, ia dulunya adalah anak Panti Asuhan.. Ia tidak punya keluarga, apalagi harta benda.. Teman-teman pun sebenarnya baru ia miliki saat ia mulai bersekolah di Hogwarts.. Dan untuk mencari perhatian dari lingkungan sekitarnya, ia dikisahkan suka sekali mengutil.. Bahkan sejak ia masih kecil.. Sama dengan Gayus, Voldemort kemudian berambisi ingin memiliki segalanya.. Kekuasaan, uang, dll..

Singkat cerita, mereka sama-sama berasal dari ketidakadaan..

2. ‘Sukses’ dalam waktu singkat..
Gayus memang bukanlah pejabat negara dengan jabatan yang tinggi.. Di kantor pusat pajak, Gayus memegang jabatan sebagai Penelaah Keberatan Direktorat Jenderal Pajak.. Menduduki golongan III-A di lingkungan Kementerian Keuangan, Gayus paling tidak hanya digaji 10 juta rupiah perbulannya.. Namun, kekayaannya diberitakan sudah melebihi Rp. 24 M.. Sebuah pencapaian yang fantastis mengingat usianya yang masih 30 tahun.. Ia memiliki segalanya sekarang, mulai dari mobil mewah (yang jumlahnya lebih dari satu), rumah mewah, apartemen mewah, dan kemewahan-kemewahan lainnya.. Tentu saja ini semua bukan berasal dari jalan yang benar, tapi ambisi Gayus telah memampukannya meraih segalanya yang ia maui..

Voldemort juga punya kisah yang mirip-mirip.. Di usia muda, ia telah menguasai mantera-mantera sihir melebihi siapapun.. Ia berhasil membuat dirinya kekal dengan Horcrux.. Dan ia memiliki banyak sekali pengikut.. Semuanya ia raih dalam waktu singkat karena ambisinya yang sama besar dengan (mungkin) ambisi Gayus.. Pencapaiannya ini juga dilakukan dengan cara yang salah.. Ia mengumpulkan pengikut dengan cara menebarkan teror.. Ia menguasai mantera-mantera sihir dengan cara-cara terlarang..

Intinya menurut saya, kedua tokoh ini memiliki kesamaan dalam waktu pencapaian ‘kesuksesan’ mereka tersebut dan cara-cara pencapaiannya..

3. Almameter mereka: STAN dan Hogwarts
Perbuatan-perbuatan terlarang yang Gayus dan Voldemort perbuat secara langsung dan tidak lengsung membawa dampak buruk bagi almameter mereka, STAN (untuk Gayus) dan Hogwarts (untuk Voldemort)..

STAN sebagai institusi pendidikan bahkan sempat diancam dibubarkan gara-gara kasus Gayus mencuat.. STAN dicaci-maki akibat Gayus melalui hampir semua media dan forum yang ada.. STAN dicap sebagai sekolah para koruptor bangsa ini.. Dsb..
Tapi, STAN seperti Hogwarts juga gak tinggal diam saat keberadaannya mulai digoyahkan.. STAN bukanlah gedungnya, juga bukan pula menaranya.. STAN adalah orang-orang yang ada didalamnya, Widyaiswara-widyaiswaranya, Mahasiswa-mahasiswanya, Lulusan-lulusannya, dsb.. Mereka semua berperang melawan pencitraan buruk akan kampus mereka tersebut.. Termasuk juga saya, dalam cara saya sendiri.. Melalui forum-forum di media massa, kami berupaya memulihkan nama baik kampus kami.. Terlebih melalui kinerja kami, kami ingin menunjukkan bahwa STAN adalah kampus terbaik di negeri ini.. Kampus dimana orang-orang besar dilahirkan.. Orang-orang besar yang berupaya memberantas Gayus Cs.. Pada akhirnya, seperti yang kita semua bisa lihat, STAN masih berdiri dan masih menjadi kampus primadona di negeri beribu-ribu pulau ini..

Sudah membaca novel terakhir dari Harry Potter?? Nah, disana anda bisa melihat bagaimana perjuangan yang sama dilakukan Hogwarts untuk menangkal pengaruh Voldemort.. Profesor-profesor, murid-murid, alumni, sampai hantu-hantu dan penghuni Hogwarts lainnya berjibaku mengusir Voldemort dkk.. Banyak yang tewas, dan lebih banyak lagi yang luka akibat peperangan tersebut.. Namun pada akhirnya Hogwarts tetap teguh kokoh berdiri.. Hogwarts tetap menjadi sekolah terbaik bagi para penyihir.. Bahkan sampai bertahun-tahun setelahnya..

Tulisan ini memang sifatnya imajiner.. Saya hanya mencoba mengait-ngaitkan Gayus dan Voldemort.. Lebih dan kurang atas tulisan saya ini, saya mohon maaf..

Pada dasarnya sekali lagi mungkin status facebook teman saya diawal tulisan ini benar juga .. Bahwa jauh di dalam diri kita, terdapat ’sisi baik’ dan ’sisi buruk’.. Sang Khalik memberikan kepada kita ‘free will’ untuk memilih sisi mana yang akan lebih mendominasi diri kita.. Gayus mungkin mirip sama Voldemort.. Tapi, kita juga mungkin bisa mirip dengan tokoh-tokoh antagonis fiksional lainnya.. Kita hanya perlu berkaca sejenak.. Dan bila kita memang adalah tokoh antagonis dalam kisah hidup kita masing-masing, mungkin saatnya kita berputar arah, kembali menjadi tokoh yang prontagonis..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar